Pages

Selasa, 28 April 2015

Kepemimpinan

Pengertian Kepemimpinan
Menurut Tead Terry Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Menurut Moejiono (2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karenapemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.
Tipe- Tipe Kepemimpinan
Ada enam tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya secara luas.

1) Tipe Pemimpin Otokratis
Yaitu seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang:

>> Menganggap organisasi sebagai milik pribadi.
>> Mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
>> Menganggap bawahan sebagai alat semata- mata.
>> Tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat.
>> Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya.
>> Dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang
     mengandung unsur paksaan dan punitif (bersifat menghukum).
2) Tipe Militeristis
Yaitu seorang pemimpin yang bertipe militeristis adalah seorang pemimpin yang memiliki sifat- sifat:

>> Sering mempergunakan sistem perintah dalam menggerakkan bawahannya.
>> Senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakkan bawahannya.
>> Senang kepada formalitas yang berlebih- lebihan.
>> Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan.
>> Sukar menerima kritikkan dari bawahan.
>> Menggemari upacara- upacara untuk berbagai acara dan keadaan.
3) Tipe Paternalistis
Yaitu seorang pemimpin yang:

>> Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
>> Bersikap terlalu melindungi.
>> Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan
      dan inisiatif.
>> Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya
      kreasi dan fantasinya.
>> Sering bersikap maha tahu.
4) Tipe Kharismatis
Hingga kini para pakar belum berhasil menemukan sebab- sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma, yang diketahui adalah bahwa pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang amat besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya sangat besar. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab seorang menjadi pemimpin yang kharismatis, maka sering dikatakan bahwa pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers).
5) Tipe Laissez Faire
Yaitu seorang yang bersifat:

>> Dalam memimpin organisasi biasanya mempunyai sikap yang permisif, dalam arti
      bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan dan
      hati nurani, asal kepentingan bersama tetap terjaga dan tujuan organisai tetap
      tercapai.

>> Organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya karena para anggota organisasi
      terdiri dari orang- orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi
      tujuan organisasi, sasaran yang dicapai, dan tugas yang harus dilaksanakan oleh
      masing- masing anggota.
>> Seorang pemimpin yang tidak terlalu sering melakukan intervensi dalam kehidupan
      organisasional.
>> Seorang pemimpin yang memiliki peranan pasif dan membiarkan organisasi
      berjalan dengan sendirinya.
6) Tipe Demokratis
Yaitu tipe yang bersifat:

>> Dalam proses penggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
      manusia adalah makhluk termulia di dunia.
>> Selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan
      kepentingan dan tujuan pribadi dari para bawahannya.
>> Senang menerima saran, pendapat bahkan kritik dari bawahannya.
>> Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses dari padanya.
>> Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dan kerja tim dalam usaha mencapai
      tujuan.
>> Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
>> Para bawahannya dilibatkan secara aktif dalam menentukan nasib sendiri melalui
      peran sertanya dalam proses pengambilan keputusan.
 
Contoh pemimpin indonesia dengan pemimpin dunia yang mempunyai karakteristik kepemimpinan yang sama adalah:

                                                                 Prabowo Subianto

Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo (lahir di Jakarta, 17 Oktober 1951; umur 63 tahun) adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat. Ia menempuh pendidikan dan jenjang karier militer selama 28 tahun sebelum berkecimpung dalam bisnis dan politik. Bersama Hatta Rajasa, ia maju sebagai calon Presiden Indonesia ke-7 dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.
Lahir di Jakarta, masa kecil Prabowo sebagai putra begawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo banyak dilewatkan di luar negeri bersama orangtuanya. Minatnya pada dunia militer dipengaruhi figur paman Soebianto Djojohadikusumo yang gugur dalam Pertempuran Lengkong 1946. Masuk Akademi Militer Magelang pada tahun 1970 dan lulus pada tahun 1974 sebagai letnan dua,[1] Prabowo mencatatkan diri sebagai komandan termuda saat mengikuti operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Kariernya melejit setelah menjabat Wakil Detasemen Penanggulangan Teror Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada 1983. Merengkuh jabatan Komandan Kopassus pada 1995, selang setahun ia dipromosikan sebagai Komandan Jenderal Kopasus, memimpin operasi pembebasan sandera Mapenduma. Terakhir, ia bertugas sebagai Panglima Kostrad dua bulan sampai kejatuhan Presiden Soeharto pada Mei 1998.
Setelah tidak aktif dalam dinas militer, Prabowo menghabiskan waktu di Yordania dan beberapa negera Eropa. Ia menekuni dunia bisnis, mengikuti adiknya Hashim Djojohadikusumo yang pengusaha minyak. Bisnis Prabowo meliputi sedikitnya 27 perusahaan yang bergerak di sektor berbeda. Kembali ke Tanah Air, ia berkecimpung dalam politik. Pada 2008, ia bersama rekannya mengukuhkan pembentukan Partai Gerakan Indonesia Raya. Lewat jalur perhimpunan, Prabowo merangkul petani, pedagang pasar tradisional, dan kegiatan pencak silat Indonesia. Selama dua periode, ia memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) sejak 2004.

                                                                       Fidel Castro


 
Fidel Alejandro Castro Ruz (lahir 13 Agustus 1926; umur 88 tahun) adalah Presiden Kuba sejak 1976 hingga 2008. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Perdana Menteri atas penunjukannya pada Februari 1959 setelah tampil sebagai komandan revolusi yang gagal Presiden Dewan Negara merangkap jabatan sebagai Dewan Menteri Fulgencio Batista pada tahun 1976. Castro tampil sebagai sekretaris pertama Partai Komunis Kuba (Communist Party of Cuba) pada tahun 1965 dan mentransformasikan Kuba ke dalam republik sosialis satu-partai. Setelah tampil sebagai presiden, ia tampil sebagai komandan Militer Kuba. Pada 31 Juli 2006, Castro menyerahkan jabatan kepresidenannya kepada adiknya, Raúl untuk beberapa waktu.
Pada tahun 1947, ia ikut dalam upaya kudeta diktator Republik Dominika Rafael Trujillo dan lari ke New York (Amerika Serikat) karena adanya ancaman akan dihabisi lawan politiknya. Setelah meraih doktor di bidang hukum pada 1950, ia memprotes dan memimpin gerakan bawah tanah anti-pemerintah atas pengambil-alihan kekuasaan lewat kudeta oleh Fulgencio Batista pada 1952. Tahun 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ambil bagian dalam serbuan itu tewas dan ia dipenjara selama 15 tahun.
Setelah mendapatkan pengampunan dan dibebaskan pada 15 Mei 1955, ia langsung memimpin upaya penggulingan diktator Batista. Perlawanan ini kemudian dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Pada 7 Juli 1955, ia lari ke Meksiko dan bertemu dengan pejuang revolusioner Che Guevara. Bersama 81 orang lainnya, ia kembali ke Kuba pada 2 Desember 1956 dan melakukan perlawanan gerilya selama 25 bulan di Pegunungan Sierra Maestra.
Di luar Kuba, Castro mulai menggalang kekuatan untuk melawan dominasi Amerika Serikat dan bekas negara Uni Soviet. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, cita-cita dan impiannya mulai diwujudkan dengan bertemu Hugo Chávez di Venezuela dan Evo Morales dari Bolivia.
Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 yang jatuh pada 13 Agustus 2006, ia menyerahkan tampuk kepemimpinannya untuk sementara waktu kepada adiknya. Praktis, Raúl merangkap jabatan, yakni sebagai Presiden Kuba dan Menteri Pertahanan Kuba. Penyerahan kekuasaan ini merupakan pertama kali sejak ia memerintah Kuba pada 1959. Castro juga meminta perayaan ulang tahunnya yang ke-80 ditunda sampai 2 Desember 2006. Padahal, pesta meriah selama empat hari di jalan-jalan utama Havana sudah disiapkan, termasuk konser megah dari musisi dan penyanyi Amerika Latin.
Kesehatan Castro sempat menurun setelah jatuh ketika berpidato pada 2004. Waktu itu, lutut kiri dan lengan kanannya terluka.
Pada 19 Februari 2008, lima hari sebelum mandatnya berakhir, Castro menyatakan tidak akan mencalonkan diri maupun menerima masa bakti baru sebagai presiden atau komandan angkatan bersenjata Kuba. Jabatannya digantikan oleh adiknya, Raul Castro.




Blogger templates