Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
14Nama : Aditya Nugroho
NPM : 10113245
Kelas : 1KA08
Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2014
Membentuk Manusia Budaya
I.
Pendahuluan
Pada
dasarnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME, manusia memiliki kedudukan sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial. Manusia sebagai makhluk individu mempunyai sifat-sifat individu
khas yang berbeda dengan manusia lainnya. Manusia berbeda dengan manusia
lainnya. Dan manusia sebagai makhluk sosial, artinya makhluk yang tidak dapat hidup
tanpa bantuan orang lain. Setiap
manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan pada hakekatnya manusia harus mengenal budaya. Kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat. Lalu jika demikian apa hubungan
antara manusia dengan budaya?, mengapa manusia
harus dikaitkan dengan budaya?, jika manusia harus selalu
dikaitkan dengan budaya maka bagaimana cara kita untuk membentuk manusia budaya ? dalam
arti manusia yang hidupnya tidak melupakan budaya ?
Adapun
makalah ini ditulis ialah sebagai bentuk pemenuhan terhadap tugas Ilmu Budaya
Dasar mengenai “Manusia Budaya”. Dalam makalah ini aka dijelaskan bagaimana
sesungguhnya “manusia”, lalu apa hubungannya dengan “budaya”. Dan bagaimana
kita dapat menciptakan Manusia Budaya tersebut.
II.
Pembahasan
A. Hubungan
manusia dengan budaya
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Kebudayaan bahkan bukan hanya
merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam
kepribadian individu . Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk
pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral
dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi
tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika)
serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian
tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku
manusia di dalam masyarakat.
·
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan
Kebudayaan
a.
Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor
kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Medan dan Padang. Di medan berlaku
kebudayaan yaitu pihak laki-laki yang membeli/melamar pihak wanitanya, tetapi
di padang memiliki budaya yang berbeda dan terbalik yaitu pihak perempuan yang
membeli/melamar laki-laki.
b.
Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban
dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang
dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota
bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara
teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada
diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
c.
Kebudayaan-kebudayaan
khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan
sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah.
Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara
mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak
sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
d.
Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam
satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
e.
Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang polisi berbeda
dengan kepribadian seorang pegawai swasta dan itu semua berpengaruh pada
suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer
mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya.
Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
B. Mengapa
manusia harus mempelajari budaya
Manusia
dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan
dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna
menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun.
Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian
yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Secara sederhana hubungan antara
manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan
kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia.
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda
tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan
kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia. tanpa budaya manusia tidak memiliki identitas
dirinya,tidak memiliki jati dirinya, dan mengapa budaya membutuhkan manusia?
manusia adalah mahkluk sosial intinya manusia akan mensosialisasikan budayanya
baik sengaja ataupun tidak,begitu juga dengan budaya yang di bawa oleh manusia.
budaya itu akan terus di sosialisasikan bahkan bukan hanya di dalam negri tapi
di luar negtri juga.
C. Cara
membentuk individu yang erat kaitannya dengan budaya
Untuk membentuk manusia yang
berkaitan dengan budaya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
1.
Culture Experience
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan
cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural. Contohnya,
jika kebudayaan tersebut berbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk
belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut. Dengan demikian budaya tersebut
tidak akan hilang sampai ke turunan berikutnya, karna akan selalu
diingat/dipelajari oleh tiap turunan.
2.
Culture Knowledge
Merupakan pelestarian budaya yang dilakukan dengan
cara membuat suatu pusat informasi mengenai kebudayaan yang dapat
difungsionalisasi kedalam banyak bentuk. Tujuannya adalah untuk edukasi ataupun
untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu sendiri dan potensi
kepariwisataan daerah. Dengan demikian para Generasi Muda dapat mengetahui
tentang kebudayaanya sendiri.
Selain hal-hal tersebut diatas,
masih ada berbagai cara dalam melestarikan budaya, yaitu sebagai
berikut :
·
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam
memajukan budaya lokal.
·
Lebih mendorong kita untuk mencintai rasa
cinta terhadap potensi
budaya lokal beserta pemberdayaan dan pelestariannya.
·
Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi,
kekeluargaan, keramah-tamahan dan solidaritas yang tinggi.
·
Selalu
mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah hingga akhir abad.
·
Mengusahakan agar semua orang mampu mengelola
keanekaragaman budaya lokal.
III.
Penutup
A. Kesimpulan
Intinya manusia membutuhkan budaya
sebagai identitas dirinya dan budaya membutuhkan manusia agar budaya itu
sendiri tidak hilang. Oleh karena itu kita sebagai manusia haruslah mengingat dan melestarikan
setiap kebudayaan yang sudah ada sejak nenek moyang kita dilahirkan, dan kita
turunkan kembali kepada keturunan-keturunan kita yang berikutnya. Dengan
demikian, kebudayaan tidak akan mudah punah meskipun kita berada di dunia yang semakin
modern karna faktor globalisasi.
B. Referensi
·
http://parkjiyoung.wordpress.com/2013/01/07/hubungan-manusia-dan-kebudayaan/
(diunduh pada tanggal 14 Mei 2014)
·
http://iindramawan.blogspot.com/2013/03/upaya-melestarikan-budaya-bangsa.html
(diunduh pada tanggal 14 Mei 2014)