Universitas Gunadarma
Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
Nama : Aditya Nugroho
NPM : 10113245
Jurusan : Sistem Informasi
Kelas : 1ka08
Fakultas
Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas
Gunadarma
2013
A.Pertumbuhan Penduduk
A.1 Perkembangan Penduduk
A.1 Perkembangan Penduduk
Perkembangan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel. Kita
bisa lihat tabel dibawah ini yang saya ambil contoh dari tahun – tahun
sebelumnya Perkembangan Penduduk Dunia pada tahun 1950 sampai 2008.
China
|
562,579,779
|
China
|
1,333,207,572
|
|||||||
USA
|
152,271,000
|
India
|
1,154,845,005
|
|||||||
Russia
|
101,936,816
|
USA
|
304,838,948
|
|||||||
Japan
|
83,805,000
|
Indonesia
|
238,567,492
|
|||||||
Brazil
|
197,254,181
|
|||||||||
World
|
2,555,948,654
|
World
|
6,736,383,012
|
|||||||
Populasi tahun 1950
|
Populasi tahun 2008
|
|||||||||
Bisa kita lihat rata - rata setiap negera penduduknya bisa bertambah
hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunianya bertambah hingga
3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya.
A.2 Penggadaan Penduduk Dunia Menggunakan Tabel
Tahun penggandaan
|
Perkiraan penduduk dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Sumber :
Ehrlich, Paul, R, et al, Human Ecology W.H. Freeman and Co San Fransisco.
Menggunakan
interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua
kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua
titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium,
menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat
sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak
mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini
A.3 Faktor-Faktor demografi yang mempengaruhi pertambahan penduduk
- Kematian Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (promortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
- Kelahiran Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran
- Imigrasi Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata penduduk dengan data pasti
A.4 Rumus Tingkat Kematian Yang Kasar
Angka
Kematian Kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian per 1000
penduduk pada pertengahan tahun tertentu (Data Statistik Indonesia-Angka
Kematian Kasar-Rumus), disuatu wilayah tertentu. Ada pun rumusnya sebagai
berikut :
Rumus: CDR
= D/P x K
Dimana :
CDR = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan 1000
A.5 Rumus Tingkat Kematian Khusus
Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate/ASDR)
yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada
golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah jumlah kematian
pada umur tertentu dibagi dengan jumlah penduduk umur tertentu pada pertengahan
tahun dan dikalikan dengan konstanta yang biasanya bernilai 1000.
Rumus: ASDRx = Dx/Px x 1000
Dimana :
Dimana :
ASDRx= Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx= Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px= Jumlah Penduduk pada umur tertentu
1000= Konstanta (k)
A.6 Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah angka yang menunjukkan bayi yang
lahir dari setiap 1000 penduduk per tahun. Angka kelahiran bayi dapat dibagi
menjadi tiga kriteria, yaitu:
- Angka kelahiran dikatakan tinggi jika angka kelahiran > 30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan sedang jika angka kelahiran 20-30 per tahun.
- Angka kelahiran dikatakan rendah jika angka kelahiran < 20 per tahun.
A.7 Pengertian Migrasi
Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat
yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke
negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan
penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
A.8 Macam-Macam Migrasi
Pertama , Migrasi Internasional dibagi
menjadi tiga , yaitu :
- Imigrasi => Masuknya penduduk ke suatu negara
- Emigrasi => Keluarnya penduduk ke negara lain
- Remigrasi => Kembalinya penduduk ke negara
Kedua , Migrasi Nasional dibagi menjadi empat
, yaitu :
- Urbanisasi => Dari Desa ke Kota
- Transmigrasi => Dari Pulau ke Pulau
- Ruralisasi => Dari Kota ke Desa
- Evakuasi => Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman
A.9 Proses Migrasi
Dengan adanya wilayah yang memiliki suatu nilai lebih
maka banyak orang/ penduduk pun yang akan pergi ke wilayah itu dikarenakan di
wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai lebihnya untuk berkelangsungan
hidupnya
Proses migrasi pun punya cara yaitu:
- Proses migrasi ia menetap di suatu wilayah
- Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
- Hanya sekedar berlibur diwilayah itu
Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan
cara-cara tertentu misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya
dengan naik sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga maka
bisa melakukannya dengan naik kendaraan roda empat atau juga naik kapal laut
itulah yang biasa dilakukan imigaran dalam melakukan migarasi di Negara
Indonesia.
A.10 Akibat Migrasi
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan men ingkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
- Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
- Pencemaran Lingkungan Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia
A.11 3 Jenis Struktur Penduduk
- Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
- Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang lain tidak merata.
- Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
A.12 Menjelaskan Bentuk Piramida Stansioner Muda, Tua
- Piramida penduduk muda berbentuk limas Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah angka kelahiran lebih
- besar daripada jumlah kematian. Contoh Negara : India, Brazilia, Indonesia.Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda, Skandinavia.
- Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman, Inggris, Belgia, Prancis.
A.13 Pengertian Rasio Ketergantungan
Rasio
Ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah
penduduk usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia
yakni Rasio Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua.
Rasio
ketergantungan dapat digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat
menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau
negara yang sedang berkembang.
Semakin tingginya persentase rasio
ketergantungan menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung
penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan
tidak produktif lagi
B. Kebudayaan Dan Kepribadian
B1. Menjelaskan Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan
- Zaman batu Tua
Alat-alat batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun
permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam
itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India),
tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara.
Berdasarkan penelitian para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia
pembawa kebudayaan Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil
bersegi-segi berasal dari Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir
sungai-sungai besar sampai ke semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera,
Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan
berlanjut ke Filipina.
- Zaman batu muda
Ciri – cirri zaman batu muda :
- mulai menetap dan membuat rumah,
- membentuk kelompok masyarakat desa,
- bertani,
- berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki
kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan
ke
dalam cetakan dan mendinginkannya.
Oleh karena itulah mereka mampu membuat
senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat
lain yang mereka perlukan.
B.2 Menjelaskan Kebudayaan Hindu,Budha dan Islam
- Kebudayaan Hindu dan Budha
Pada awal abad ke-3 dan ke-4 masehi, agama Hindu masuk ke indonesia khususnya
ke pulau jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu
yang berasal dari India berlangsung dengan mantap.
Sekitar abad ke-5, ajaran
Budha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke dalam pulau jawa.
Agama/ajaran budha dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada hinduisme,
sebab dalam ajaran budhisme tidak mengenal adanya kasta-kasta dalam kehidupan
masyarakat.
Walaupun demikian,kedua agama tersebut tumbuh dan berkembang berdampingan
secara damai di Indonesia, Khususnya di dalam pulau jawa.
Kedua penganut agama
tersebut melahirkan karya budaya yang sangat bernilai tinggi dalam seni
bangunan atau arsitektur, seni pahat,seni ukir, dan seni sastra.
Salah satu
contohnya adalah bangunan dan relief-relief yang di abadikan di dalam
candi-candi di Indonesia, khususnya pulau jawa.
- Kebudayaan Islam
Pada abad ke-15 dan ke-16, agama islam telah dikembangkan di indonesia, oleh
para pemuka-pemuka islam yang disebut wali sanga.
Titik sentral penyebaran
agama islam saat itu berada di pulau jawa.Tetapi, sebenarnya agama islam telah
masuk ke dalam pulau jawa pada abad ke-11 dengan bukti adanya wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.Masuknya agama Islam ke Indonesia,
khususnya ke dalam pulau jawa berlangsung secara damai.
Karena islam masuk ke
Indonesia tanpa unsur paksaan, melainkan dengan cara baik-baik.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat
penganut sebagian besar penduduk Indonesia.
Dan hal ini menyebabkan kebudayaan
Islam mempunyai peranan besar dalam perkembangan kebudayaan dan kepribadian
bangsa Indonesia.
C.Kebudayaan Barat
C.1 Menjelaskan Kebudayaan Barat
- Kebudayaan barat
Kebudayaan Barat adalah sebuah kebudayaan yang dipromosikan
lewat globalisasi. Sebuah kebudayaan yang ternyata bersifat kontradiktif antara
unsur kebudayaan yang satu dengan yang lainnya.
Kebudayaan Barat dikatakan
kontradiktif, karena beberapa hal yaitu:
Adanya usaha pengeliminiran antar unsur kebudayaan. Kondisi
ini dapat dilihat dari peperangan yang terjadi antara keyakinan dengan sains,
keyakinan dengan filsafat, keyakinan dengan seni, keyakinan dengan ekonomi,
politik dengan moralitas, moralitas dengan ekonomi, dan lain-lain.
Dapat
dilihat, suatu hal yang umum diketahui bahwa kondisi tersebut wajar
terjadi. Dan bahkan kerap digeneralisir kepada seluruh kebudayaan yang ada di
seluruh pelosok bumi. Sehingga muncul anggapan yang naif akibat pencitraan dan
kegelapan mata, bahwa sangat sulit untuk menyatukan atau menghentikan
peperangan tersebut.
Inilah penyebab yang mungkin membuat Barat membuat sebuah
mekanisme pelumpuhan kemampuan mendominasi atau menyerang kepada unsur
kebudayaan lain.
Lewat pencitraan bahwa di balik segala sesuatu ada kekuasaan,
relativitas kebenaran, teologi global, pluralisme agama, anarkis metodologis,
Hak Asasi Manusia, dan masih banyak lainnya.
Dan usaha tersebut sudah
menampakkan pengaruhnya dalam kehidupan seluruh manusia yang terjangkau oleh
globalisasi.
C.2 Menjelaskan Pengaruh Dan Akibat Kebudayaan barat
Manusia seperti yang kita tahu, sangat erat
kaitannya dengan arti kebudayaan. Kebudayaan itu ibaratnya seperti ciri khas
dari manusia yang menggunakan kebudayaan tersebut. Banyak sekali kebudayaan di
negara Indonesia tercinta kita ini, salah satunya adalah seperti kebudayaan
Jawa, dan masih banyak lagi.
Hakikat manusia dalam
melestarikan dan menjaga kebudayaan adalah suatu keharusan agar tidak
terpengaruh oleh kebudayaan lainnya. Kita harus menjaga keaslian budaya kita
karena kebudayaan tersebut merupakan warisan dari nenek moyang kita dahulu.
Namun akhir-akhir ini, kita pasti sudah tahu kalau banyak dari kebudayaan di
negara kita ini telah terpengaruh oleh kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat.
Ya, itu benar. Ini merupakan efek dari arus globalisasi yang sangat kencang
sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan dari luar yang bebas keluar masuk ke
dalam negara kita ini sehingga kebudayaan kita agak sedikit ‘terpengaruh’ oleh
kebudayaan luar, khususnya kebudayaan barat. Ini merupakan kelalaian masyarakat
sekarang yang tidak mampu menjaga keaslian budaya itu merupakan warisan dari
nenek moyang kita terdahulu. Tapi ini sudah terlambat untuk diatasi. Mengapa?
Ibaratnya itu kita seperti berjalan melawan arus yang sangat kencang, seperti
itulah yang masyarakat kita sedang alami. Mereka tidak mempersiapkan pertahanan
untuk melawan arus kencang tersebut. Bahkan mereka mulai mengikuti arah arus
tersebut. Hal ini sangat berbahaya karena jika ini dibiarkan terus maka
kebudayaan asli kita akan perlahan-lahan hilang. Tidakkah kita berpikir,
bagaimana dengan anak cucu kita kelak yang akan mewariskan kebudayaan kita,
sedangkan kebudayaannya itu sudah ‘tercemar’ oleh kebudayaan asing atau luar?
Apakah mereka akan bangga dengan kebudayaannya itu? Sungguh ironis memang
Jadi kesimpulan dari
uraian di atas adalah kaitan manusia dan kebudayaan sangatlah erat, sebab
kebudayaan timbul karena hasil karya cipta dan karsa dari manusia itu sendiri.
Dengan kebudayaan dapat mengatur kehidupan manusia untuk hidup bersosialisasi
dengan manusia lain di sekitarnya. Dan kebudayaan dapat hilang karena masuknya
budaya lain. Oleh sebab itu, banyak suku lain menolak kebudayaan dari luar di
khawatirkan akan merusak kebudayaan yang mereka anut sejak jaman dahulu
Dampak-dampak
yang ditimbulkan dari masuknya kebudayaan asing ke Indonesia ialah :
- Terjadi perubahan kebudayaan
- Pembauran kebudayaan
- Modernisasi
- Keguncangan budaya
- Penetrasi budaya
- Memperkaya keberagaman budaya
- Melemahnya nilai-nilai budaya bangsa
Kebudayaaan Yang Mudah Di terima di Indonesia:
- Kemajuan teknologi mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat membantu kita memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat elektronik canggih yang mereka ciptakan.
- Dalam bidang politik, Negara barat cenderung menggunakan system demokrasi. Hal itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk mengunakan sitem pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
- Dalam bidang sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa.
Kebudayaan
Yang Sulit Diterima di Indonesia
- Kebiasaan memakan makanan cepat saji. Seperti yang kita ketahui bahwa negara-negara luar terutama negara-negara barat suka sekali mengonsumsi makanan-makanan cepat saji. Dan itu pula yang di tiru oleh masyarakat kita. Mungkin dengan hidangan yang lezat dan disajikan dalam waktu singkat, membuat kita untuk sering sekali mengonsumsinya. Padahal kita semua tahu bahwa makanan cepat saji juga mempunya dampak yang negatif untuk tubuh kita dalam jangka panjang nanti.
- Cara bergaul anak remaja yang bebas. Itulah yang sedang dialami remaja-remaja masa kini. Cara bergaul yang bebas seperti itu yang membawa pengaruh buruk untuk moral remaja saat ini.
- Cara berpakaian. Hal ini mempunyai dampak positif dan negatif. Positifnya kita semua dapat tampil modis seperti orang-orang di negara barat sana. Tetapi mempunyai dampak negatif yang bisa membuat fatal. Dengan memakai pakaian yang memperlihatkan bentuk tubuh atau pakaian-pakaian terbuka, itu dapat memacu adanya tindak kriminal, seperti perkosaan, penculikan, dan lain-lain. Selain memacu tindak kriminal, hal ini juga dapat merusak moral seseorang. Karena dapat menimbulkan perbuatan yang tidak di inginkan, seperti zinah.
Begitulah
saudara, Kita sebagai bangsa indonesia yang memiliki landasan uud'45.
kita harus bisa memilah-milah kebudayaan asing mana yang harus kita
tiru dan mana yang harus kita tinggalkan, biarkan bangsa kita tetap maju
dan tidak merusak moral dan kita harus tatap menjaga kebudayaan kita
sendiri
mari kita satukan prinsip untuk bangsa ini.
D. Pendapat Mahasiswa Mengenai Penduduk, Masyarakat Dan Kebudayaan
Pendapat saya
mengenai susunan makalah saya di atas, dapat disimpulkan bahwa dibanding dampak
positif yang dapat kita peroleh, kita malah lebih banyak
mendapatkan dampak negatifnya. Oleh karena itu marilah kita antisipasi dampak
negatif yang ditimbulkannya dengan mulai mencintai budaya negara kita sendiri.
Toh, budaya tradisional kita juga tak kalah menarik dan bermartabatnya di
kalangan dunia. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. Selain
itu, kita juga harus lebih selektif dalam menerima pengaruh dari kebudayaan
barat. Tidak lupa juga, tanamkan ajaran-ajaran agama dengan sebaik-baiknya agar
kita dapat terhindar dari pengaruh negatif yang ditimbulkannya.
Pesan Saya "Hargailah kebudayaan mereka, jangan tiru kebudayaan negatif tapi kita harus meniru kedisiplinan dan hal positif dari mereka
Daftar Pustaka